Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Kemenkeu Lapor Realisasi Subsidi Tembus Rp 10,7 T

Antrean tersebut terkait adanya pemberitahuan  rencana pemerintah menyesuaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar bersubsidi per tanggal 1 September 2022.Foto: ANTARA FOTO

JakartaKabarTerkiniNews – Kementerian Keuangan melaporkan Realisasi Subsidi budget subsidi dan kompensasi di tahun 2025. Hingga 28 Februari, realisasi anggarannya tembus Rp 10,7 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, angka Realisasi Subsidi tersebut terdiri atas subsidi energi sebesar Rp 10,6 triliun dan subsidi non-energi sebesar Rp 53,6 miliar.

“Untuk subsidi dan kompensasi, pembayarannya Rp 10,7 triliun. Namun jikalau kita lihat volume dari aneka macam macam barang yang mendapat subsidi, ini volumenya rata-rata meningkat,” kata Suahasil dalam Konferensi Pers APBN KiTa periode Januari dan Februari 2025, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Advertisement

 

Kondisi naik tersebut terlihat dari realisasi pemanfaatan BBM menjadi 1,48 juta kiloliter (KL) yang sudah disalurkan selaku salah satu bentuk barang bersubsidi di bulan Januari dan Februari. Angka ini naik 1,3% dibandingkan di saat 2024 sebesar 1,46 juta KL.

Sementara LPG 3 Kg realisasinya jadi 689,1 juta kg, angkanya turun tipis 0,7% dibandingkan tahun 2024 693,9 juta kg. Lalu untuk listrik bersubsidi 41,8 juta pelanggan, naik 4,3% dibandingkan realisasi tahun 2024 yang sebesar 40,1 juta pelanggan.

 

Suahasil menambahkan, ada juga realisasi untuk Program Diskon Listrik 50% pada bulan Januari yang sudah dirasakan oleh 71,1 juta konsumen dan di bulan Februari dirasakan oleh 64,8 juta pelanggan. Total budget yang dikehendaki masih dalam proses perhitungan namun angka sementaranya diproyeksi Rp 13,6 triliun.

Selain itu, ada juga penyaluran pupuk, hingga dengan Februari sudah disalurkan 1,3 juta ton. Angka ini naik 49,4% dibandingkan tahun kemudian 0,87 juta ton.

“Ini (penyaluran pupuk naik) merupakan alasannya merupakan ada pergantian kebijakan yang digiring oleh Pak Presiden (Prabowo) dan Pak Menteri Pertanian (Andi Amran) menata ulang penyaluran pupuk bersubsidi sehingga dalam 2 bulan pertama dapat disalurkan pupuk yang lebih banyak untuk golongan petani kita,” terangnya.

Secara keseluruhan, untuk tahun 2025 ini total subsidi dan kompensasi yang dianggarkan dalam APBN 2025 merupakan Rp 394,3 triliun. Angka ini membesar dibandingkan Realisasi Subsidi dan kompensasi energi tahun 2024 yang realisasinya merupakan Rp 386,9 triliun.

Untuk kuotanya antara lain, listrik bersubsidi untuk 42,1 juta konsumen untuk golongan konsumen 450 dan 900 volt ampere. Lalu BBM bersubsidi untuk 19,4 juta kiloliter (KL) dan LPG 3 kilogram untuk 8,2 juta metric ton LPG.

“Bagaimana cara subsidi diberikan? Caranya merupakan dengan APBN membayarkan selisih harga. Dari harga keekonomian, harga yang seharusnya, dengan harga yang menjadi dibayar oleh masyarakat,” terangnya.

“Contoh untuk Pertalite, harga semestinya Rp 11.700, tetapi harga jualnya eceran yang dibayar penduduk merupakan Rp 10.000. Berarti Rp 1.700 per liter atau sekitar 15% itu dibayar APBN. Saat ini ada 157,4 juta kendaraan yang menggunakan. Untuk solar yang ditanggung APBN Rp 5.150 per liter dan kini dipakai oleh sekitar 4 juta kendaraan,” sambungnya.

subsidi energikementerian keuangananggaran 2025realisasi subsidilpg 3 kgbbm bersubsidi

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Pemain Persib Libur Dahulu 10 Hari, Sehabis Itu Gres Latihan Lagi

Next Post

Smup Unpad 2025 Bagan Utbk Dan Rapor, Ujian, Prestasi, Cek Aktivitas & Syaratnya Di Sini

Advertisement