
“Negara-negara Teluk – di Timur Tengah – tengah banyak melakukan reformasi Keuangan Negara, Fiskal Policy dan Perpajakan (Pajak, Bea Cukai dan Zakat) untuk memodernisasi ekonomi, mendorong dan mendukung perkembangan ekonomi dan kemakmuran merata,” kata Sri Mulyani dalam unggahan di Instagram resminya, dikutip Minggu (8/12/2024).
Sri Mulyani mengaku diminta mengatakan pengalaman Indonesia dalam memulihkan ekonomi pasca COVID-19 dan tantangan kebijakan fiskal, reformasi Pajak Dan Bea Cukai serta manajemen fiskal global yang sungguh menantang tetapi penting bagi semua negara.
“Kita sanggup mencar ilmu banyak wacana Economic and Fiscal policy, diversifikasi ekonomi dan transformasi ekonomi dari negara-negara lain, tergolong Saudi Arabia dan Negara Teluk lainnya,” ucapnya.
Hal itu dibilang Sri Mulyani dalam sesi menteri bertajuk ‘Memastikan Kemakmuran Melalui Penciptaan Pendapatan Ekonomi yang Berkelanjutan’, dengan pembahasan bagaimana manajemen fiskal global sanggup dimanfaatkan untuk mengarahkan pemulihan dan perkembangan ekonomi.
Selain Sri Mulyani, turut hadir selaku pembicara Menteri Keuangan Bahrain Shaikh Salman bin Khalifa Al Khalifa, serta Minister State of Finance India Shri Pankaj Chaudhary.
zakatpajaksri mulyaniarab saudikebijakan fiskalpemulihan ekonomi