Lampung –KabarTerkiniNews– Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur kembali terbakar. Saat ini tim masih melakukan proses pemadaman.
Dari video yg diterima detikSumbagsel kelihatan sejumlah petugas tengah melakukan upaya pemadaman dan penyisiran dilokasi lahan yang terbakar. Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Humas Taman Nasional Way Kambas, Sukatmoko membenarkannya.
“Sahih, ini saya berada dilokasi. Tim lagi melakukan upaya-upaya pemadaman,” katanya, Kamis (17/10/2024). 
Sukatmoko menjelaskan, titik yang terbakar ialah titik yg sebelumnya telah dinyatakan padam.
“Iya benar, itu titik yg serupa di wilayah seksi 1 dan 2. Itu titik yg kemarin terbakar tetapi telah sukses dipadamkan,” ujarnya.
Sukatmoko menambahkan, salah satu aspek yang menghasilkan terjadinya kebakaran alasannya cuaca panas yg ekstrem.
“Kondisi di sekarang ini disini memang panas sekali, ini juga salah satu aspek penyebab timbulnya titik api alasannya lahan di sini mengering,” tandasnya.
Sebelumnya, 350 hektare lahan Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur terbakar. Selain aben lahan, api juga aben satwa macam Trenggiling didapatkan mati. Peristiwa kebakaran ini terjadi pada Selasa (15/10/2024) sore.
Kepala Balai TNWK, Subakir, mengatakan bahwa tim gabungan dari Manggala Agni, TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan untuk memadamkan api. Namun, medan yang sulit dan kencangnya angin membuat proses pemadaman menjadi terkendala.
“Kami masih berupaya mengendalikan api. Area yang terbakar didominasi oleh padang ilalang kering dan semak belukar, sehingga api sangat cepat menyebar,” ujar Subakir.
Pihaknya belum dapat memastikan luas area yang terbakar karena masih dalam proses pemantauan. Namun, ia menegaskan bahwa upaya maksimal sedang dilakukan untuk mencegah api meluas ke zona inti taman nasional yang menjadi rumah bagi gajah Sumatera, badak, dan harimau.
Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu kawasan konservasi penting di Indonesia. Kebakaran hutan di wilayah ini dapat berdampak langsung terhadap keberlangsungan habitat satwa liar, terutama spesies endemik yang terancam punah.
Aktivis lingkungan dari WALHI Lampung, Rizky Maulana, menyoroti pentingnya langkah preventif dari pihak pengelola taman nasional. Ia menyebut kebakaran berulang menunjukkan lemahnya sistem pengawasan dan deteksi dini.
“Kita tidak bisa terus-menerus reaktif. Harus ada sistem pencegahan kebakaran yang lebih serius, terutama di musim kemarau seperti sekarang,” tegas Rizky.
