
Surabaya – KabarTerkiniNews – Pemkot Surabaya menyambut kembali rencana penerapan Ujian Nasional (UN). Selain itu permohonan Kurangi Kuota Zonasi telah di kirim ke dewan perwakilan rakyat RI.
Penjabat sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani menyampaikan, selama ini zonasi PPDB SMPN di Surabaya, 15 persen bagi jalur afirmasi, 30 persen jalur prestasi, 30 persen jalur zonasi 1, 20 persen jalur zonasi 2, dan 5 persen jalur perpindahan kiprah orang tua.
“Kemudian di jalur zonasi 70 persen buat SDN dan SMPN 50 persen,” kata Restu, Kamis (21/11/2024).
Selain usulan, Restu menetapkan Surabaya bersiap melakukan kesibukan nasional bidang pendidikan, makan bergizi gratis.
“Kami senantiasa memeriksa kesiapan dan evaluasi, mulai dari sisi budget juga telah dibahas, gampang-mudahan kesibukan ini sesuai dengan amanah dan tujuannya, bagi merencanakan generasi emas 2045,” jelasnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi X dewan perwakilan rakyat RI Lalu Hadrian Irfani menyebut Pemerintah Kota menyambut baik kesiapan pelaksanaan UN kembali di Surabaya, sehabis resmi dihapus 2021 lalu. Asalkan, UN tidak menjadi sesuatu-satunya penentu kelulusan siswa.
“Pada prinsipnya UN nggak masalah, tetapi jangan menjadi sesuatu-satunya penentu buat kelulusan siswa, sebab menimba ilmu dari pengalaman-pengalaman yang lalu, UN banyak menyisihkan urusan juga, padahal dampak positifnya ada. Sekali lagi, teman-teman di Surabaya, seumpama tadi kunjungan ke salah satu SMPN itu meminta, mudah-mudahan UN ada, tetapi bukan menjadi satu-satunya penentu (kelulusan),” urainya.
Selain itu, Pemerintah Kota juga meminta Kurangi Kuota Zonasi, dialihkan ke jalur prestasi. Usulan itu mulai didiskusikan lebih lanjut dengan Kemendikdasmen.
“Terkait dengan PPDB ini berbagai masukan-masukan, gampang-mudahan beberapa rekrutmen siswa gres di jalur zonasi, prestasi dan jalur afirmasi, nah slot bagi zonasi ini mudah-mudahan dikurangi, dan slot untuk prestasi ditambah,” pungkasnya.