Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

JK Kritik Keras Kurikulum Merdeka Nggak Cocok Secara Nasional!

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK)

JakartaKabarTerkiniNews– Kritik Keras Kurikulum Merdeka -Wakil Kepala Negara RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla atau JK mengkritik kebijakan Kurikulum Merdeka bagi nasional. Jusuf Kalla menganggap hukum ini sanggup ditangani buat sesuatu atau dua sekolah, tetapi tidak untuk semua wilayah di Indonesia.

Kritik Keras Kurikulum Merdeka -Hal tersebut disampaikan JK dalam launching dan bedah buku ‘Menegakkan Amanat Konstitusi Pendidikan’ karya anggota dewan perwakilan rakyat RI yg juga Wakil Ketua Komisi X periode 2019-2024, Dede Yusuf M. Effendi. JK awalnya menyinari metode ranking yg dihapuskan sehingga anak tidak ada daya juang untuk bersaing.

“Apalagi hilangkan angka ranking-ranking. Dulu cucu saya begitu sanggup ranking 2 dan 3 pribadi datang lapor, ‘Pak, aku nomor 2, aku nomor 3’. Kalau sanggup nomor 25 ia cuma membisu saja,” kelakar JK dalam sambutan di Gedung dewan perwakilan rakyat RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).

Advertisement

Ia menyebut dunia dikala ini sungguh kompetitif. Ia Kritik Keras Kurikulum Merdeka menganggap metode reward and punishment masih sungguh relevan.

“Global ini dunia kompetitif maka sejak permulaan bersaing. Pendidikan ini reward and punishment, apabila hanya semua reward tidak mulai pernah terjadi disiplin. Semua naik kelas,” ujar JK.

JK mengatakan Kritik Keras Kurikulum Merdeka tidak cocok secara nasional. Ia menyebut kurikulum ini sanggup dipakai terbatas.

“Ini semua sistem, aku bicara bahwa Kurikulum Merdeka itu ndak cocok secara nasional. Bisa dilaksanakan terbatas sesuatu sekolah, beberapa sekolah,” ungkapnya.

JK menyinggung salah satu anak temannya yang memiliki sekolah swasta di Jakarta meminta penjelasan atas ucapan itu. Ia menyebut Kurikulum Merdeka sanggup dipakai di saat anak harus mengeluarkan duit Rp 100 juta buat masuk dengan kepraktisan yg lengkap.

“Bayar berapa itu anak, untuk masuk bayar Rp 100 juta, setiap bulan bayar Rp 10 juta jadi memang sanggup dipakai. Nah muridnya cuma 20 sekelas, gurunya 2. Dapat merdeka,” ujar Jusuf Kalla.

“Tapi di daerah-daerah yang muridnya 40 orang, sesuatu kelas muridnya 1 (guru), gajinya Rp 5 juta. Bagaimana sanggup kasih merdeka?” tanyanya.

JK menyinggung soal metode pendidikan di Finlandia sukses karena negaranya telah mencakup maju. Bahkan, fasiltas bagi anak terjamin oleh negara.

“Finland satu kelas hanya 16 ia boleh hari ini main kimia ada labnya, hari ini fisika ada labnya, mau musik ada bandnya, mau olahraga ada tamannya alasannya yaitu income per kapitanya 70.000 Dollar per tahun, kita hanya 4.500 bagaimana mau dimerdekakan?” tutur JK.

Ia pun meminta metode pendidikan di Indonesia bagi diperbaiki. Ia berharap adanya metode yg sesuai bagi dipraktekkan bagi belum dewasa di Indonesia.

“Itu kesalahan pokok yg terjadi dalam sistem. Kaprikornus mari kalian perbaiki metode yang lebih cocok bagi negara seumpama kita,” imbuhnya.

jkjusuf kallakurikulum merdeka

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Pemkot Makassar Raih Penghargaan Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional

Next Post

Sejarah Hari Museum Nasional 2024 Cara Memperingati Dan Ucapannya

Advertisement