Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Vaksin DBD Masuk Agenda Pemerintah 2024

vaksin-dengue.jpg (650×433)

JakartaKabarTerkiniNews – Pemerintah Indonesia resmi memasukkan vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam agenda prioritas kesehatan nasional tahun 2024. Langkah Vaksin DBD ini diambil sebagai respons terhadap tingginya angka kasus DBD yang terus meningkat di berbagai wilayah Indonesia, terutama saat musim penghujan.

Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah menegaskan komitmen untuk mempercepat penanggulangan penyakit menular tropis ini dengan pendekatan pencegahan melalui vaksinasi, sebagai pelengkap dari strategi pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti yang selama ini diterapkan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Vaksin DBD yang digunakan telah melalui serangkaian uji klinis dan terbukti aman serta efektif. Pemerintah akan memulai program vaksinasi secara bertahap, dimulai dari wilayah dengan kasus tertinggi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan beberapa provinsi di wilayah timur Indonesia.

Advertisement

“Dengan masuknya Vaksin DBD ke agenda pemerintah 2024, kami berharap dapat menekan angka kejadian dan kematian akibat demam berdarah secara signifikan,” kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Budi menambahkan bahwa kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta WHO telah memastikan aspek keamanan dan efektivitas vaksin sebelum program ini dijalankan secara nasional.

Program ini akan dimulai dengan uji coba vaksinasi pada kelompok usia tertentu, terutama anak-anak dan remaja di daerah endemis. Pemerintah juga akan menyiapkan infrastruktur pendukung, pelatihan tenaga medis, dan sistem distribusi vaksin agar pelaksanaan berjalan lancar.

Kemenkes menyebut program vaksinasi ini bersifat sukarela namun sangat dianjurkan, mengingat risiko fatal DBD jika tidak ditangani dengan cepat.

Selain implementasi teknis, pemerintah juga mendorong kampanye edukatif melalui media sosial dan televisi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya vaksin sebagai langkah preventif. Penyebaran informasi yang akurat diharapkan mampu menekan potensi hoaks dan penolakan vaksin.

Dr. Arifin, pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, menyebut kebijakan ini sebagai “langkah besar dan perlu didukung semua pihak.”

“Kita tidak bisa hanya bergantung pada fogging dan 3M. Vaksinasi DBD adalah solusi jangka panjang,” ujarnya.

Dengan masuknya vaksin ke dalam agenda pemerintah 2024, diharapkan Indonesia mampu menekan angka kejadian demam berdarah secara signifikan. Namun, keberhasilan program ini tetap membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat.

Langkah ini juga menunjukkan bahwa pemerintah semakin serius menghadapi ancaman penyakit menular yang dapat dicegah melalui imunisasi, seiring dengan penguatan sistem kesehatan nasional.

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Pordasi Sanggup Lecutan Semangat Dari Koi

Next Post

Kesejahteraan dan Digitalisasi Pendidikan di Hari Guru Nasional

Advertisement